Monday, May 13, 2013

Apakah Hitler mati di Indonesia? Analisa Foto dan Kesimpulan

Hitler tewas pada tanggal 30 April 1945 di sebuah bunker di Jerman. Begitulah kisah resmi yang dipercayai oleh para sejarawan. Namun di Indonesia beredar sebuah rumor yang menyatakan bahwa Hitler tidak tewas pada tahun 1945. Ia berhasil melarikan diri ke Indonesia, menjadi dokter di Sumbawa dan meninggal di Surabaya pada tahun 1970. Benarkah demikian adanya?
Beberapa tahun yang lalu, saya sering sekali menerima email yang menanyakan soal kebenaran kisah ini. Pada waktu itu, tentu saja saya tidak bisa menjawabnya tanpa adanya data yang kuat. Jika ditanya demikian oleh para pembaca enigma, saya hanya mengatakan: "Kalau ada foto Dr.Poch yang disebut sebagai Hitler, maka saya akan memposting soal ini."
Itu beberapa tahun yang lalu. 

Beberapa waktu yang lalu, sudah agak lama, ketika saya sedang pergi ke toko buku, saya melihat sebuah buku yang ditulis oleh KGPH Soeryo Goeritno Msc. Judulnya: Rahasia yang terkuak - Hitler mati di Indonesia. 
Ketika saya melihat isinya sekilas, saya melihat foto Dr.Poch (lengkapnya Dr.Georg Anton Poch). Jadi sekarang saya akan menepati janji yang pernah saya ucapkan.
Mungkin sebagian besar dari kalian sudah pernah membaca kisah bagaimana Dr. Sosrohusodo berjumpa dengan seorang dokter bernama Poch yang kemudian diyakininya sebagai Hitler. Namun bagi yang belum pernah mendengarnya, berikut adalah kutipan dari Vivanews:
"Cerita ini berawal dari sebuat artikel di Harian Pikiran Rakyat pada tahun 1983. Penulisnya bernama dr Sosrohusodo -- dokter lulusan Universitas Indonesia yang pernah bertugas di kapal yang dijadikan rumah sakit bernama 'Hope' di Sumbawa Besar.
Dia menceritakan pengalamannya bertemu dengan dokter tua asal Jerman bernama Poch di Pulau Sumbawa Besar tahun 1960. Poch adalah pimpinan sebuah rumah sakit terbesar di pulau tersebut. Klaim yang diajukan dr Sosrohusodo jadi polemik. Dia mengatakan dokter tua asal Jerman yang dia temui dan ajak bicara adalah Hitler di masa tuanya. Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan.
Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun.
Menurut Sosrohusodo, dokter asal Jerman yang dia temui sangat misterius. Dia tidak punya lisensi untuk jadi dokter, bahkan dia sama sekali tak punya keahlian tentang kesehatan. Keyakinan Sosro, bahwa dia bertemu Hitler dan Eva Braun, membuatnya makin tertarik membaca buku dan artikel soal Hitler. Kata dia, setiap melihat foto Hitler di masa jayanya, dia makin yakin bahwa Poch, dokter tua asal Jerman yang dia temui adalah Hitler.
Keyakinannya bertambah saat seorang keponakannya, pada 1980, memberinya buku biografi Adolf Hitler karangan Heinz Linge yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia oleh Try Budi Satria. Dalam halaman 59 artikel itu diceritakan kondisi fisik Hitler di masa tua. "Sejumlah orang Jerman tahu Hitler menyeret kakinya saat berjalan, penglihatannya makin kabur, rambutnya tak lagi tumbuh. Kala perang makin berkecamuk dan Jerman terus dipukul kalah, Hitler menderita kelainan syaraf."
Saat membaca buku tersebut, Sosro makin yakin, sebab kondisi fisik yang sama dia temukan pada diri Poch. Dalam buku tersebut juga diceritakan tangan kiri Hitler selalu bergetar sejak pertempuran Stalingrad (1942 -1943) -- yang merupakan pukulan dahsyat bagi tentara Jerman. Sosro mengaku masih ingat beberapa percakapannya dengan Poch yang diduga adalah Hitler. Poch selalu memuji-muji Hitler. Dia juga mengatakan tak ada pembunuhan di Auschwitz, kamp konsentrasi yang diyakini sebagai lokasi pembantaian orang-orang Yahudi. "Saat saya bertanya soal kematian Hitler, dia mengatakan tak tahu.
Sebab, saat itu situasi di Berlin dalam keadaan chaos. Semua orang berusaha menyelamatkan diri masing-masing," kata Sosrohusodo, seperti dimuat laman Militariana. Sosro mengaku pernah memeriksa tangan kiri Poch yang selalu bergetar. Saat menanyakan kapan gejala ini mulai terjadi, Poch lalu bertanya pada istrinya yang lalu menjawab, "ini terjadi ketika Jerman kalah di pertempuran dekat Moskow. Saat itu Goebbels mengatakan padamu bahwa kau memukuli meja berkali-kali."
Goebbels yang disebut istri Poch diduga adalah Joseph Goebbe, menteri propaganda Jerman yang dikenal loyal dengan Hilter. Kata Sosro, istri Poch, yang diduga Eva Braun, beberapa kali memanggil suaminya 'Dolf', yang diduga kependekan dari Adolf Hitler. Usai membaca artikel-artikel tersebut, Sosro mengaku menghubungi Sumbawa Besar. Dari sana, dia memperoleh informasi dr Poch meninggal di Surabaya.
Poch meninggal pada 15 Januari 1970 pukul 19.30 di Rumah Sakit Karang Menjangan Surabaya karena serangan jantung, dalam usia 81 tahun. Dia dimakamkan sehari kemudian di daerah Ngagel. Sementara istrinya yang asal Jerman pulang ke tanah airnya, Poch diketahui menikah lagi dengan wanita Sunda asal Bandung berinisial S. Dia diketahui tinggal di Babakan Ciamis. Setelah menutup mulut, S akhirnya memberi semua dokumen milik suaminya pada Sosro, termasuk foto perkawinan, surat izin mengemudi lengkap dengan sidik jari Poch.
Ada juga buku catatatan berisi nama-nama orang Jerman yang tinggal di beberapa negara, seperti Argentina, Italia, Pakistan, Afrika Selatan, dan Tibet. Juga beberapa tulisan tangan steno dalan bahasa Jerman Buku catatan Poch berisi dua kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638, kode simbol lelaki dan perempuan. "Ada kemungkinan buku catatatan dimiliki dua orang, Hitler dan Eva Braun," kata Sosro.
Ada juga tulisan yang diduga rute pelarian Hitler -- yakni B (Berlin), S (Salzburg), G (Graz), J (Jugoslavia), B (Belgrade), S (Sarajevo), R (Rome), sebelum dia ke Sumbawa Besar. Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler. Ketika dia bertanya, suaminya menjawab, "jangan bilang siapa-siapa." Sosro mengaku tak ada maksud tersembunyi di balik pengakuannya. "Saya hanya ingin menunjukan Hitler meninggal di Indonesia," kata dia. Hingga saat ini apakah Hitler tewas di bunker, di Argentina, Brazil, atau Indonesia, belum bisa dipastikan. Kisah akhir hayat 'sang Fuhrer' terus jadi misteri."
Pada saat itu, teori Dr.Sosrohusodo mendapat perhatian cukup luas di media lokal. Ini mungkin menginspirasi Peter Levenda, penulis Amerika Serikat, untuk menulis sebuah buku mengenai teori ini pada tahun 2012 yang secara efektif membuat klaim Dr.Sosrohusodo menjadi cukup terkenal di barat.
Ketika saya menjelajah internet untuk mencari publikasi media mengenai hal ini, agak mengherankan karena kebanyakan media tidak mencoba untuk mengelaborasinya lebih mendalam. Inilah salah satu sebab yang membuat saya memutuskan untuk memposting berita yang sudah cukup basi ini.
Baiklah, pertama, saya tahu, akan sangat sia-sia jika saya mencoba untuk mendebat argumen Dr.Sosrohusodo karena hal itu hanya akan menjadi debat teoritis yang jelas tidak akan ada ujungnya. Saya sendiri tidak pernah mewawancarai Dr.Sosrohusodo, jadi saya juga tidak bisa memahami lebih dalam dasar yang digunakannya untuk menarik kesimpulan. Namun, jika saya menggunakan reportase media saja, maka bukti yang diajukan Dr. Sosrohusodo saya anggap sangat lemah. 

Misalnya kutipan mengenai argumen Dr.Sosrohusodo.
"Bukti-bukti yang diajukan Sosrohusodo, adalah bahwa dokter tersebut tak bisa berjalan normal --- Dia selalu menyeret kaki kirinya ketika berjalan. Kemudian, tangannya, kata Sosrohusodo, tangan kiri dokter Jerman itu selalu bergetar. Dia juga punya kumis vertikal mirip Charlie Chaplin, dan kepalanya gundul. Kondisi ini diyakini mirip dengan gambaran Hilter di masa tuanya -- yang ditemukan di sejumlah buku biografi sang Fuhrer. Saat bertemu dengannya di tahun 1960, orang yang diduga Hitler berusia 71 tahun." 
(Notes: Hitler lahir tahun 1889 sehingga pada tahun 1960, ia memang berusia 71 tahun).
Bayangkan, kita bertemu dengan seorang Jerman tua, pincang,  tangan lemah, memiliki kumis seperti Charlie Chaplin, kepala gundul dan memiliki umur yang sama dengan Hitler. Lalu kita mengambil kesimpulan kalau orang ini pastilah Hitler. 

Jelas cara pengambilan kesimpulan seperti ini adalah sebuah fallacy.
Tetapi anggaplah kalau reportase media tidak secara lengkap menayangkan argumen Dr Sosrohusodo dan ternyata memang ia mengambil kesimpulan berdasar pengakuan Dr.Poch beserta bukti-bukti lainnya, maka dengan demikian, kita boleh beranggapan bahwa argumen Dr Sosrohusodo sudah tepat. 

Kalau begitu bagaimana kita bisa menilai kebenaran klaim ini?
Well, kita memiliki foto Dr.Poch. Cara yang paling gampang adalah membandingkan foto Hitler dengan foto Dr.Poch. Dan jika kita beruntung, kita bisa mematahkan atau membenarkan klaim Dr.Sosrohusodo.
Untuk awalnya, ini dia foto Dr.Poch yang diklaim sebagai Hitler bersama Istrinya yang berasal dari Indonesia.
Sedangkan foto berikut adalah Hitler sendiri.
Setelah melihat foto tersebut, mungkin kalian akan segera yakin kalau Dr.Poch bukanlah Hitler karena postur dan wajah yang tidak mirip. Satu-satunya kesamaan mungkin hanya kumisnya. Tapi tunggu dulu.. postur tubuh dan wajah seseorang bisa berubah seiring pertambahan usia atau seiring berkurang dan bertambahnya berat badan. Argumen seperti itu tidak bisa dipakai.
Kalau begitu argumen apa yang akan kita pakai?
Seperti yang saya katakan di atas, jika kita beruntung, maka kita bisa mengambil kesimpulan yang konkrit dari perbandingan foto ini. Dan saya rasa, kita beruntung kali ini. 
Pada awalnya, saya begitu takjub dengan kesamaan wajah antara Dr.Poch dengan Hitler sehingga saya hampir yakin kalau keduanya adalah orang yang sama. Jika kalian tidak percaya, lihatlah foto Hitler berikut ketika ia masih muda dan kurus, lalu bandingkan dengan foto Dr.Poch.
Hitler adalah pria di sebelah kanan yang berkumis tebal. Bukankah wajahnya sangat mirip dengan Dr.Poch?
Namun kemudian, saya menyadari satu hal. Ada perbedaan mendasar yang kemudian membuat saya meragukan kalau keduanya adalah orang yang sama.
Bentuk tubuh dan bahkan bentuk wajah bisa berubah jika kita bertambah tua, bertambah kurus atau bertambah gemuk, Tapi ada satu yang tidak akan berubah.Yaitu Lobule telinga atau Earlobe.
Dr.Poch dan Hitler memiliki Earlobe yang berbeda. 
Walaupun manusia memiliki banyak rupa daun telinga, namun untuk Earlobe, biasanya para ahli anatomi hanya membaginya menjadi dua bagian besar. Yaitu Free Earlobe dan Attached Earlobe. 
Hitler memiliki Free Earlobe sedangkan Dr.Poch memiliki Attached Earlobe. 

Attached Earlobe artinya ujung daun telinga langsung menyatu dengan sisi wajah kita. Sedangkan Free Earlobe, ujung daun telinga melengkung, menyisakan satu bagian yang "bebas".
Sekarang bandingkan Earlobe Hitler dan Dr.Poch.
Ini perbandingan satu lagi yang lebih jelas karena Dr.Poch terpotret dari samping. 
Apakah kalian bisa melihat perbedaannya sekarang?
Bahkan kalian bisa melihat kalau bentuk daun telinga kedua orang tersebut berbeda. Hal ini pun terlihat jelas ketika kita membandingkan foto Poch dengan Hitler yang masih kurus.

Artinya cuma satu. Dr.Poch bukan Hitler. 
Lalu, mungkin di antara kalian ada yang bertanya: "Apakah earlobe dapat berubah seiring bertambahnya usia?"
Jawabannya bisa. Namun justru dalam kasus Hitler Poch ini malah memperkuat dugaan kalau keduanya adalah orang berbeda.
Perubahan pada earlobe terjadi ketika kita bertambah tua. Ketika usia kita bertambah, terjadi pengurangan produksi kolagen di dalam tubuh sehingga elastisitas kulit berkurang. Akibatnya earlobe manusia akan menjadi bertambah kendur. Namun tidak pernah ada kasus Earlobe seseorang berubah dari Attached menjadi Free atau sebaliknya.
Jika Hitler bertambah tua, maka Free Earlobe yang dimilikinya JUSTRU akan bertambah kendur sehingga lengkungannya terlihat semakin jelas. Hal ini tidak bisa kita temukan pada telinga Dr.Poch.  
Kalian bisa melihat perubahan kekenduran earlobe pada aktor Man in Black, Tommy Lee Jones berikut ini. Bagian yang "bebas" dari earlobenya terlihat semakin "besar".
Berikut foto Obama sewaktu kecil dan dewasa. Ia memiliki Free Earlobe dan tidak berubah ketika ia dewasa.
Atau Jimmy Carter, mantan presiden Amerika Serikat. Ia memiliki memiliki Attached earlobe dan tetap demikian adanya ketika ia berusia lanjut.
 
Jadi, dengan metode yang sederhana ini, kita bisa menemukan sebuah lubang besar dalam klaim Dr.Sosrohusodo. 

Nah, sekarang, bagian terpenting dari postingan ini yaitu apa yang telah ditanyakan para pembaca enigma bertahun-tahun lampau, yaitu: "Bro enigma, apakah Hitler benar-benar mati di Indonesia?"
Jawabannya: "Saya tidak tahu. Tapi yang saya pastikan adalah Dr.Poch bukan Hitler."

Baca juga: Tengkorak yang dianggap milik Hitler ternyata milik seorang perempuan!
Sumber tambahan:

Share on Facebook
Bookmark and Share

Perhatian ! Boleh Copy paste, tapi kalau anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback ke blog ini.

276 comments:

  1. @Bushtonk 13 : You said : "kok gada
    artikel semacam penjelasan atas menghilang'y bung
    bro E selama ini?! sorry, entah kenapa soal'y saya
    merasa ada sebutir keraguan kalo anda emang
    bner2 bro E!"

    Apa yg kita tahu dari bro E selama ini adalah kemisteriusannya. Jika kamu orang "cerdas" apakah kamu mau menerima penjelasan dari orang yg misterius? Apa kamu bakal percaya gitu aja? Kalopun kamu ga percaya apa nantinya kamu ga bakal membuat teori2 konspirasi dari penjelasan bro E itu? Bro E punya alasan dan kemauan dibalik itu semua dan kita seharusnya tidak perlu menjadi 'detektif' untuk privasi dan kemauan seseorang.

    ReplyDelete
  2. Seriously guys? masih ada yang bahas soal ini enigma atau bukan? herannya, saya yang ngikutin blog ini dr thn 2009 malah merasa ini sama dengan enigma. bener deh kata norman, banyak anak-anak yang pengen jadi detektif. makanya saya males ke IMFo. disitu gudangnya anak-anak yang sok jadi detektif tapi dengan cara analisa yang ngaco.

    ReplyDelete
  3. @Silva & Norman : sepakat guys,aku udah 2 kali ngasih komentar pencerahan masalah bro E ini. Kalo masih ada yg ga percaya ini bener bro E yg dulu,kita ga perlu susah2 nanggapin para 'detektif' itu.
    Kalo memang mereka curiga dan butuh pencerahan mestinya 2 kali penjelasan itu sudah cukup.

    Tapi kalo mereka mau 'bermain',
    Cukup 1 atau 2 kali aja kita ikuti permainan mereka.
    Lagian sampai saat ini belum ada yg kredibel kok kalo niatnya mengajak 'bermain'. Terbukti dari komen2nya mereka masih belum mampu memasukkan 'batman ke dalam film transformers'.

    ReplyDelete
  4. OPERASI PLASTIK TUK HILANGKAN JEJAK....apa itu mungkin bisa dilakukan hitler utk menghilangkan jejaknya???

    ReplyDelete
  5. Anonymous : operasi plastik itu mungkin saja dilakukan.
    Kalo hitler melakukan operasi plastik untuk 'menghilangkan jejak' dan menjelma menjadi dr.Poch, maka operasi plastik tersebut akan semakin menguatkan bukti bahwa poch bukan hitler pada para 'believer' yg menyebut poch is hitler.
    Buktinya? Kalo hitler berniat menghilangkan jejak dan menyamar sbg dr.poch,kenapa si poch malah ngaku dia hitler? Bukankah itu tindakan bunuh diri dan terkesan terlalu bodoh?

    ReplyDelete
  6. analisa yang sempurna bang E . :)

    ReplyDelete
  7. RAIN,SILVA,dan NORMAN adl contoh" manusia gagal yg sok pintar,penjelasan mereka hanya d lihat dari 1 sisi dan tdk realistis

    ada 3 kemungkinan :
    1.sok pintar agar d lihat pembaca lain dan mendapat nilai plus
    2.sok pintar agar d sanjung penulis
    3.sok pintar utk menutupi kebodohanny

    ReplyDelete
  8. @Anonymous441AM: wkwkwk. Bilang orang lain bodoh, tp tidak kasih argumen. Iyalah, pintar sekali kamu. Contoh orang yang bisa komen negatif tapi tidak bisa debat.

    ReplyDelete
  9. @Anonymous 208 :
    You Said :
    1.sok pintar agar d lihat pembaca lain dan mendapat
    nilai plus
    -- kalo saya ingin mendapat nilai plus,saya akan memakai nama asli tanpa alias untuk komentar. Lagian pikirkan apa untungnya? apa kalau aku dpt nilai plus terus fungsinya aku bisa nge-klaim bahwa "kamu anonymous 208 malah sangat minus" gitu?

    2.sok pintar agar d sanjung penulis
    -- saya rasa si penulis malah akan 'menyanjung' anda dgn argumen anda yg luar biasa itu. Hahahaha.

    3.sok pintar utk menutupi kebodohanny
    -- well,aku "anggap saja" kamu orang pintar, kamu "malah bodoh untuk menutupi kepintaranmu".

    Just waste my time,tidak berguna melayani orang seperti anda. Ini blog misteri,bukan blog untuk mengejek orang lain. Selamatlah kalo komentarmu tidak dijadikan bahan ejek2an bagi pembaca lain. HAHA! Pathetic! :D

    ReplyDelete
  10. Huahh... keluar aura bung E-nya. Memang benar kata Holmes atau siapapun, hal yang kecil bisa jadi hal terpenting.

    Salah satu post yang paling saya kagumi karena kecermatan analisisnya a/ undercover kasus buaya 15 meter itu. Bung E menganalisis menggunakan gelas yang ada di foto dan struktur tubuh buaya; ingenious.

    More! I want more! WE want more!

    -NaN

    ReplyDelete
  11. Kemana aja bro...? Bro bahas Bildeberg, secret society, yg katanya anggota 120 orang n dibawahnya 7 orang yg mengatur 7 benua..dari freemason juga ya?

    ReplyDelete
  12. Mantab!!! Nendang banget jawabannya buat Dr.Sosrohusodo...kwkwkwkwkwkwk....

    ReplyDelete
  13. Good Job as always Mr E. Aku tak pernah meragukanmu. Soal attached earlobe dan free earlobe membuatku sangat yakin dan setuju dengan pendapatmu. You should become a detective, you could earn a lot more money by doing that...

    ReplyDelete
  14. Apakah Hitler mati di Indonesia? Analisa Foto dan Kesimpulan


    "Bro enigma, apakah Hitler benar-benar mati di Indonesia?" Jawabannya: "Saya tidak tahu. Tapi yang saya pastikan adalah Dr.Poch bukan Hitler."

    ---------
    Hmm, fair enough.

    ReplyDelete
  15. Keren banget seh -_- awesome -_-

    ReplyDelete
  16. MAKASIH ATAS PENJELASANNYA BROOOO......

    ReplyDelete
  17. Lebih jelas ternyata sekarang...... Thanks broooo

    ReplyDelete
  18. bukti foto2 yg lama beredar puluhan tahun sama halnya dengan bukti yg ada di tkp dan bukti di tkp sama sekali tdk dpt dipercaya..

    klo hanya yakin dr earlobe itu fallacy mnurut bang E,trus knp bnyak prcaya fallacy soal earlobe?


    bang E sering bilang pake logika terbalik jd klo krna beda earlobe mlh bsa jd dr poch adalah hitler yg asli bnar kan?

    yang pasti seorang tactian setara hitler mempunyai seorang "teman" loyal dgn kekuasaan besar di daerah konflik,yg jago analisis psti tahu knp yg dipilih daerah tsb

    ReplyDelete
  19. izin repost ke forum sebelah yaa gan :D

    ReplyDelete
  20. keliatan dari alis matanya juga beda gan,
    DR Poch memiliki alis mata yg tebal sedangkan hitler tidak.
    Hitler memiliki alis mata berbentuk sperti setengah lingkaran, sedangkan DR Poch memiliki alis mata yg melebihi lebar matanya.
    kalo dibandingin Hitler saat muda sama hitler ketika dewasa alis matanya itu sama ga beda jauh.

    ReplyDelete
  21. mantabh om Sy Jadi pengen Tahu Sejarah candi Borobudur dan Prambanan ...apakah benar2 dibangun dengan bantuan Jeans,,..ahahaha.....exellent ..keep writting x-files bro :)

    ReplyDelete
  22. Hipotesa yang menarik! Salut!

    Menurut saya, foto Dr. Poch tersebut masih terlihat kabur (karena berasal dari foto yang kualitasnya teramat buruk). Bisa jadi, bentuk earlobe di foto tersebut pun jadi berubah setelah "diperbaiki" atau memang pada saat pengambilan gambar.

    Walau bagaimanapun, bisa jadi Anda benar.

    Dunia ini memang penuh misteri.

    Allahu A'lam.

    ReplyDelete
  23. Pertamax gan
    Tapi ni mungkin sodaa nya hitler kalee ato sepupu nya mungkin
    Tp ada yg aneh dr kedua foto itu adlh
    POSTUR KEPALA MEREKA YG SAMA!!
    Jika kalian lihat baik2 saat hitler muda dngan poch
    Makan agan akan tau sendiri.....
    Heheheh peace

    ReplyDelete
  24. dari alis udah ketauan gan klo hitler aga tipis sedangkan dr poch tebal kuping dr poch lancip hitler ga ada lancip nya

    ReplyDelete
  25. ada yg menarik katax ada sidik jari di suratx pastix bs didsusaix dgn dt yg dicari, apakah bs dicoba, tp itu sdh berlalu, hillter itu suatu pribadi yg tegas, bahkan satu buka yg pernah sy baca dia mengalami penyakit paranoid, itulah yg mnjadix dia lebih awas dr org lain, sgt msk akal kl dia sembunyi di ind, krn wkt itu pilhan org pasti ke indonesia...krn jauhx BOSS

    ReplyDelete
  26. kl pd awal penulis berusaha mengarahx pembaca utk mempercayai teori hitler mati di ind? tp ditengah alux dia berusaha membalikx arah pikiranx , dan berusaha lagi membuat kesimpulan bahwa teori hittler mati di ind atau mrip dr jerman itu suatu upaya kesimpulan yg menjadi roh dr tulisan ini.

    ReplyDelete
  27. iya nih, bang E/SAM harusnya pnya acara televisi sendiri, disitu bang E/SAM bisa nampang utk memberikan penjelasan dan disertai dengan video/foto dokumentasi atau video animasi buatan sendiri :D :D

    that will be a great TV show ever !! haha

    ReplyDelete
  28. gimana klo telinganya sengaja dipotong agar org gak tau.. dokter itu sebenarnya memang hitler.... hadaaah.... ga penting lah.. mo hitler mo bukan juga.. tetep aja gaji gw gakan naek... bravo lah miin

    ReplyDelete
  29. Setau gua semua anggota tubuh bisa berubah,kecuali bola mata!!!
    Tapi gk masuk di akal juga klo klo si poch itu adlh hitler,analisa dari waktu aja deh,jerman kalah thn brapa ss hope ke indonesia thn brapa?
    Gk masalah kok klo orang yg gk ada lisensi dokter,tapi bisa jadi kepala rumah sakit,masa iya secara tiba2 si poch itu jadi kepala rumah sakit,siapa yg mengangkat nya?
    Klo menurut gua hitler ke indonesia gk masuk diakal,crita2 nya aja gk jls.
    Hella poch balik tahun brapa bulan brapa?
    Trus nikah sama perempuan indonesi "S" thn brapa?
    Pada saat itu cuma pengalihan brita media doang,biar kebenaran crita tntang indonesia tertupi,biar gk ketauan kecacatannya.
    Ini indonesia?budaya orang indonesia itu orang pinter membohongi orang yg mau pinter.
    Hitler di indonesia hoax,menurut gua cuma pengalihan brita doang.

    ReplyDelete
  30. tapi untuk tokoh seperti Hitler yg sudah begitu terkenal, apa tidak terlalu ceroboh jika ingin kabur tanpa merubah lebih dulu penampilannya??

    ReplyDelete
  31. Saya pernah baca, di rumah istri dr.Poch ada Surat Ijin Mengemudi milik dr.Poch yg juga terdapat sidik jarinya. Saya harap ada investigasi dengan menggunakan sidik jari di SIM dr.Poch dengan Sidik jari Hittler yg mungkin saja bisa dicari di Arsip Jerman. Apakah identik ato tidak, selama ini sidik jari lebih akurat ketimbang soal daun telinga. :)

    ReplyDelete
  32. wuah, blognya bagus sekali kaka, informatif banget..

    ReplyDelete
  33. Saya mahasiswa kedokteran untuk raut muka dan tulang pipi sama dan untuk telinga menurut sya bsa saja berubah seiring dengan waktu. Seperti hal nya kulit jadi itu belum bisa menjadi kan bukti yang kuat

    ReplyDelete
  34. ente juga gak bisa analisis sejarah lewat foto burem kyk gitu gan. sok tau lu.

    ReplyDelete
  35. mungin memang benar ada nya karna hitler mempunyai kuasa dan segla nya bisa jadi dia adalah dr poch

    ReplyDelete
  36. hanya satu, test dna

    ReplyDelete
  37. postingan yg bagus n bermanfaat...
    terus lanjutkn penelitin mu, y...

    ReplyDelete
  38. artikelnya mantab...!! PERTAMAX gan, Izin copas ya..!!

    ReplyDelete
  39. Atun dagang kasur .... Hahahaha ....

    ReplyDelete
  40. Sampai sekarang pun enggak jelas kebenaran tentang hal itu...
    Yang seharusnya jadi pertanyaan adalah kenapa Hitler jadi borok dalam sejarah dunia... Padahal banyak tokoh yang lebih kejam darinya...


    Btw... Kunjungi blog saya ya...

    www.gorigotri.blogspot.com

    ReplyDelete
  41. hitler org yg cerdas dan berpikiran panjang...apa mungkin dia operasi bagian telinga utk menyembunyikan identitas dan dia punya peluang untk itu karena dia kepala rumah sakit besar....atau dia hanya penggemar berat hitler saja...

    ReplyDelete
  42. Dr. Poch bisa jadi memang adalah Hitler yang sudah menjalani Operasi Plastik untuk mengubah ciri-ciri fisik dari aslinya..Earlobe bisa dioperasi dan dimodifikasi..bisa Googling mencari : earlobe before and after surgery picture.. Operasi plastik sudah lama di kenal sebelum perang dunia 2..Bahkan dari jaman dulu..Orang Jerman termasuk orang-orang yang pintar, sehingga dulu bahasa untuk karya ilmiah banyak memakai bahasa Jerman..Pelarian Nazi yang diburu Mossad ada yang mengubah ciri-ciri fisiknya, sehingga sulit dicari.

    ReplyDelete
  43. menurut saya pribadi, dr.Poch ga mirip koq sama Hitler.. ini bisa jadi gara2 org Indonesia liat org Barat mukanya jadi kelihatan mirip2 semua. (mancung, tinggi, matanya dalem, dll)

    yg paling bikin bingung peryataan istri ke 2 dr.Poch,
    "Istri kedua Poch, S juga menceritakan suatu hari dia melihat suaminya mencukur kumis dengan gaya mirip Hitler."

    loh, kok si istri ini tau gaya nyukurnya Hitler?? doi pernah ketemu hitler yg asli gitu smp bs bilang gaya cukur kumisnya mirip? emang kaya gimana sih gaya nyukur Hitler sampe bisa berciri khas gitu? nyukur sambil kayang kah??? perasaan org cukur kumis itu mirip semua gayanya...

    ReplyDelete
  44. Hmmm...emang telinga ga bisa dimodifikasi ya bro?
    emang jaman dahulu ga ada operasi plastik?
    Ini analisanya masih cetek, tapi udah ngambil kesimpulan.
    Hitler bisa saja mengubah bentuk tubuh ataupun muka biar mata-mata yahudi kesulitan buat nangkep Hitler.
    Analisa yang menunjukkan kepastian, cuma 1 bro..DNA.
    Trus anda bisa menjelaskan kenapa kapal Andalan/Eksekutif Nazi bangkainya di Karimunjawa??

    ReplyDelete
  45. Terkait bentuk daun telinga,,, bagaimana kalau hitler melakukan sejumlah operasi untuk penyamaran? Dalam dunia inteljen saja sangat mungkin untuk melakukan itu, apalagi untuk sebuah penyamaran dalam pelarian? mengingat hitler adalah tokoh besar dan penting

    ReplyDelete
  46. mantap sangat menambah wawasan............yg ga kepikiran menjadi kepikiran

    ReplyDelete
  47. Hitler seorang planner sejati. Tebtu saja dia sudah menanyakan ahli gimana supaya totally tidak di kenali secara fisik. Bisaaja dia operasi earlobe dulu di kapal perang nya. Kan kapal perang jerman di temukan di laut jawa. Sebgaja di tengelamkan. Pernah saya baca tapi lupa di mana. Kenapa tidak cek sidik jari aja yg katanya istri nya S punya cap sidik jari si dr Poch.

    ReplyDelete
  48. Mungkin gak sih klw hitler melakukan operasi plastik, khususnya merubah bentuk telinga?? Krna dalam sejarah operasi plastik sudah ada dr abad 1 masehi, dan mulai populer pd abad ke 17

    ReplyDelete
  49. Terbaik lah bro enigma ,

    ReplyDelete
  50. ...ulasan sodara Enigma sudah bagus, tapi terlalu terburu-buru menyimpulkan kalo dokter "poch bukan hitler". Pertimbangkan bahwa:
    1-Hitler punya tim riset kedokteran canggih. Yg bisa saja tim ahli bedah Hitler melakukan operasi pada bentuk dan anatomi wajah hitler.
    2-Pihak jerman dan ahli jerman sudah mengunjungi makam dokter Poch. Yang artinya kedatangan mereka jelas bukan urusan kuping semata. Pihak jerman percaya dengan dokumen rahasia milik istri ke dua dokter poch.

    ReplyDelete
  51. wih keren! detail banget!

    ReplyDelete
  52. Saya adalah pembaca baru di Enigma bang :D :D

    Dan begitu terasa sekali bagaimana penjelasan yang menarik serta kuat bisa membuka banyak sekali pandangan-pandangan, yang mungkin awalnya kita orang awam tak mau tau, tpi dengan adanya blog enigma ini, saya rasa sangat menarik sekali untuk membuka pemikiran yang lebih kritis :D :D

    ReplyDelete
  53. Terus bagaimana dengan catatan memo,Nomor2 telepon. Dan gaya tulisan tangan dr.poch yang sama dengan adolf hilter yg ada di museum jerman. Itu cuma satu analisis telinganya saja. Coba kembangkan persamaan yg lainnya tentang poch dan hilter. Thanks

    ReplyDelete
  54. tulisan yang sangat bagus ! sangat menginspirasi sangat memotivasi insan insan yang berkarya dengan sedikit maupun banyak akan karya yang memiliki ide ide segar yang selalu terkucur dari otak otak setiap kepala dari insan insan dan bibit unggul yang selalu bersaing dengan hasil hasil eksperimen dari Dr.posh sendiri ini yang selalu menjadi semangat bagi saya yang selalu ingin menyaingi beliau dalam aspek aspek kehidupan yang menjadi panutan bagi pengikutnya. Terima Kasih.

    ReplyDelete
  55. setau pemahaman saya, dia bukannya dokter. tapi saat dia memperkenalkan dirinya, dia mengklaim dirinya seorang dokter medis. tapi pak sosro bingung karena, dr.poch mengaku seorang dokter tp pengetahuan ttg medisnya kurang. itu dia yg membuat pak sosro tidak yakin dan berfikir dia seorang yg sedang menyamar

    ReplyDelete
  56. Bagus untuk analisanya, dan untuk menghilangkan jejak dengan operasi plastik kenapa tidak dibagian wajah yang cenderung lebih bisa menyimpan identitas diri dari pada cuma daun telinga,kalau saya simpulkan bahwa seorang hitler tidak akan cuma mengoperasi daun telinga jika dia tidak ingin menunjukan jati diri karena itu adalah hal percuma...


    Good banget analisanya Mr. E

    ReplyDelete
  57. Analisa yang dalam. Agak susah memang membandingkan apakah dua orang dalam dua foto dan umur yang berbeda itu orang yang sama apa bukan. Tapi argumen anda spertinya cukup kuat, dan disertai landasan ilmu yang logis. Nice article.

    Kalo bung enigma mau santai dan baca yang ringan-ringan saja, monggo mampir ke blog saya. revolusidapur.blogspot.co.id

    salam.

    ReplyDelete
  58. G.A Poch
    (G=F) (A=E) (P=R) (och)
    Fuhrer Ein Reich
    Pemimpin satu bangsa,..
    Yang di beri paspor di ROM tanpa A
    (R=P) (O=O) (M=M)
    POM atau Port moresby in papua nuginea.

    kode, J.R. KepaD No.35637 dan 35638,
    J.P. KARE R NO 35 637
    J.P. KARE R NO 35 638
    Sepasang kekasih pesawat pembawa bom uranium untuk membumi hanguskan Hirosima dan nagasaki.
    Code B.S.G.J.B.S.R ( HSFJHRP)
    Ini adalah Alabama USA
    Sedangkan Goebbels (FOAHH ELC)
    Red Cross Family Armenian.

    ReplyDelete
  59. Tapi bang Enigma, jaman NAZI dulu banyak sekali terjadi operasi perubahan-perubahan tubuh, apa mungkin telinga Hitler dioperasi? dipotong earlobenya mungkin?

    ReplyDelete
  60. Saya juga sudah menyadari nya sejak awal

    ReplyDelete
  61. keren artikel , lebih komplit dan ditambah analisa

    ReplyDelete
  62. Sy tak paham kenapa orang indon masih bingai bodoh dan bangang mengaitkan perkara y x ada kena mengena.. kenapa orang indon datang malaysia cari makan tapi x cari makan di bumi sendiri? Popiah kan milik indon? Jual lah popiah kt sana sampai kaya... bingai! Bila kalah saja, dicurangi wasit... mcm mana team takraw wanita sukan sea indon? Coach pun sama bangang, adoi...

    ReplyDelete